I made this widget at MyFlashFetish.com.

Mungkin Anda Perlu?

Inilah Saya

Foto saya
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

Kamis, 31 Desember 2009

Gerhana Bulan di awal Tahun 2010

Dua gerhana bakal terjadi pada Januari 2010. Setelah gerhana Bulan pada 1 Januari 2010 dinihari, gerhana Matahari terjadi 14 hari setelahnya. Fenomena ini bisa disaksikan masyarakat Indonesia di wilayah tertentu.Informasi ini disampaikan oleh peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, Senin (28/12).

Gerhana ini akan terjadi hari Jum’at, 1 januari 2010 atau 16 muharram 1431, mulai pukul 01.53 WIB sampai 02.53 WIB. Gerhana bulan ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, juga bisa dilihat di Asia, Eropa, Arab Saudi, Timur Tengah, Afrika dan Australia bagian barat.

Jadwal selengkapnya gerhana penumbra mulai jam 00:17 WIB. Gerhana bulan sebagian mulai jam 01:53 WIB. Puncak gerhana bulan sebagian jam 02:23 WIB. Akhir gerhana penumbra jam 04:28 WIB. Semua waktu dalam Waktu Indonesia Barat (WIB ). maks bulan dalam umbra bumi hanya 7 % .

Gerhana Matahari pada 15 Januari merupakan gerhana cincin (annular), namun di Indonesia yang tampak adalah gerhana sebagian (parsial). Akibatnya hanya kawasan tertentu di Indonesia saja yang bisa menyaksikannya.

“Gerhana cincin itu hanya melintas di Afrika bagian selatan, India, Thailand dan China. Di Indonesia, di Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian barat dan tengah serta Sulawesi bagian utara,” ujarnya.

Gerhana Matahari ini terlihat pada sore hari. “Di Indonesia tergantung wilayahnya, baru ada sekitar pukul 3 - 4 sore. Di Indonesia Tengah sekitar pukul 4 hingga 5 sore,” terang Thomas.

Penampakan gerhana Matahari di masing-masing wilayah Indonesia juga berbeda-beda. Di Jawa penampakan hanya mencapai sekitar 10 persen, di Kalimantan sekitar 5-20 persen, di Sulawesi hanya 0-7 persen.

“Sumatera mencapai 10-60 persen, yang paling baik di Aceh sekitar 60 persen,” tutupnya.

Rabu, 30 Desember 2009

SK penetapan Cagub dan Cawagub PKS Kalsel

SK Penetapan Cagub dan Cawagub dari PKS Kalsel (2)

Zairullah Azhar di Damping Habib Aboe Bakar Al Habsy menerima SK penetapan Cagub dan Cawagub dari DPP PKS, yang langsung diserahkan oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq (29/12).

SK Penetapan Cagub dan Cawagub dari PKS Kalsel (1)

Zairullah Azhar dan Habib Aboe Bakar, Berfoto bersama Presiden PKS, Luhtfi Hasan Ishaq setelah menerima SK dari DPP PKS.

sumber : pks-kalsel.or.id

Pesawat Jatuh di Ketapang


Belum tutup 2009, setelah berita Gusdur wafat, kemudian Fran Sena Wafat, Kali ini sebuah pesawat angkut pembawa pupuk milik PT Sinar Mas jatuh menimpa Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Agusdjam di Ketapang, Kalimantan Barat. Sebelum jatuh, pesawat sempat menabrak atap rumah sakit.

“Benar ada pesawat jatuh pukul 08.30 WIB, tipe pesawatnya ZU 24,” kata Kapolres Ketapang AKBP Badia Wijaya, Kamis (31/12).

Menurut Badia pesawat sempat menabrak atap rumah sakit. Pesawat ini pun jatuh di halaman rumah sakit. Belum diketahui seberapa parah kerusakan yang terjadi akibat kecelakaan ini.

"Pesawat sempat beberapa kali berputar sebelum jatuh," kata Kumoro, warga setempat,pada detikcom melalui telepon, Kamis (31/12/2009).

Menurut Kumoro, api sempat terlihat berkobar di lokasi kejadian. Namun tidak lama kemudian berhasil dipadamkan oleh 3 unit mobil dinas pemadam kebakaran. Buih zat pemadam api yang digunakan petugas pemadam kebakaran tampak berserakan di lokasi kejadian. Sebelumnya buih itu diberitakan sebagai pupuk yang berserakan.

Sampai pukul 10.50 WIB, bangkai pesawat masih berada di lokasi kejadian. Ratusan warga berdatangan untuk melihat bangkai pesawat tersebut“Tadi pagi mau ke Pangkalan Bun membawa pupuk,” imbuhnya.

Sebelum jatuh, sebenarnya pesawat tersebut sudah memiliki tanda-tanda adanya kerusakan mesin. Karena itulah pesawat ini kemudian transit di Bandara Rahadi Usman Ketapang. Sejatinya pesawat ini akan melakukan perjalanan dari Pangkal Pinang menuju Pangkalan Bun untuk melakukan pemupukan lahan kelapa sawit.

Setelah mengalami perbaikan darurat, akhirnya pilot Sigit Yudhi Raharjo dan mekanik Titus Winarso memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pada Kamis (31/12/2009) pagi. Namun naas, pesawat itu kemudian jatuh di depan IGD RSUD Agoesdjam Ketapang.

Direktur PT Smart Kalimantan Barat, Bernard, membenarkan pesawat itu mengalami gangguan mesin sehingga harus menginap di Ketapang. Namun demikian, Bernard mengaku belum mendapat informasi detil mengenai kerusakan yang dialami pesawat tersebut.

"Pesawat menginap di Ketapang karena mengalami gangguan mesin. Tapi detil kerusakannya saya tidak tahu," ujar Bernard.

Dua orang tewas dalam insiden itu yaitu pilot bernama Sigit dan teknisi bernama Titut. Menurut Kapolres, pesawat juga menimpa mobil Avanza. Sementara, Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistianto saat dihubungi belum mengetahui peristiwa itu karena sedang berada di luar negeri.

sumber : detik.com

Bedah Buku Gurita Cikeas Ricuh

Diduga George Junus Pukul Anggota DPR dari Demokrat

Bedah buku Membongkar Gurita Cikeas karya George Junus Aditjondro di kafe Doekoen Coffee, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin, sempat diwarnai insiden.

George Junus yang terpancing oleh pernyataan Ramadhan Pohan secara spontan mengibaskan buku yang ada di tangannya ke arah anggota DPR dari Partai Demokrat itu.

Hadir pula beberapa pembicara lain seperti pengajar Fisip UI Kastorius Sinaga dan Boni Hargens, Sekjen HMI Nazier Siregar, Ketua Pemuda Katolik N Situmorang, politisi partai Gerindra Permadi, Koordinator Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuty, dan beberapa aktivis gerakan antikorupsi lainnya.

Persoalan itu berbuntut panjang. Ramadhan yang tidak terima langsung meninggalkan lokasi acara. Dia lantas mengadukan persoalan itu ke Polda Metro Jaya. Saat keluar dari ruangan kafe, Ramadhan menyatakan kalau dirinya telah dipukul George Junus. “Aku dipukul,” katanya, kepada wartawan yang mencegatnya.

Awalnya, acara tersebut berjalan normal. Meskipun saat itu di pinggir jalan yang berhadapan langsung dengan kafe, sekitar 50-an massa menggelar demonstrasi. Mereka membawa sejumlah pamflet yang mengecam George Junus dan buku karyanya.

Situasi mulai memanas saat Ramadhan Pohan mendapat kesempatan berbicara. Sebagai bagian dari kubu SBY, tentu saja Ramadhan berusaha memanfaatkannya untuk mengklarifikasi buku yang menyodok Partai Demokrat dan SBY.

Ramadhan mengatakan dirinya menghormati kebebasan berpendapat dan beropini. Namun, menurut Ramadhan, George Junus telah berhalusinasi melalui bukunya. Salah satunya mengenai posisi koran Jurnal Nasional (Jurnas) yang dipimpinnya.

“Seolah-olah ada dana century yang masuk ke Jurnas. Sampai sampai keluarga saya bertanya Ramadhan mengapa terlibat. Saya akan segera memutuskan langkah hukum kepada anda,” bebernya dengan nada tinggi. Tak hanya itu, Ramadhan lantas menyebut data yang disampaikan George Junus penuh dengan kebohongan.

Pernyataan Ramadhan inilah yang membuat emosi George Junus agak tersulut sampai berujung dengan insiden tersebut. Meski begitu, George Junus menolak bila dirinya disebut memukul Ramadhan Pohan.

“Saya hanya menepis agar dia berhenti bicara yang tidak benar. Jangan “jangan ini memang diskenario untuk memancing emosi saya. Sehingga bedah buku ini dialihkan isunya menjadi pemukulan terhadap anggota DPR. Saya nggak memukul,” kata George Junus seusai bedah buku.

Menurut dia, justru Ramadhan yang berhalusinasi dengan menuduh di dalam buku Membongkar Gurita Cikeas disebut dana century dialirkan ke Harian jurnas.

George Junus mengatakan dia tidak menulis seperti itu. Namun, Jurnas didirikan dengan bantuan dari Group Sampoerna. Faktanya, Boedi Sampoerna, pewaris Group Sampoerna merupakan nasabah terbesar Bank Century.

“Jurnas berdiri 2006, skandal Century mencuat 2008. Jurnas memang dapat dari Sampoerna bukan Century. Saya justru berpikir mungkin Ramadhan tahu sesuatu yang saya tidak tahu,” sindir George Junus.

Presidium Forum Kepemimpinan Pemuda Indonesia (FKPI) yang juga anggota Petisi 28, Haris Rusly Moti mengatakan, sebagai pelaksana, pihaknya sebenarnya tidak mengundang secara resmi Ramadhan Pohan. Sebagai perwakilan pihak SBY, panitia mengundang Andi Arief, mantan aktivis yang dirangkul SBY menjadi Staf Khusus Presiden Bidang bantuan Sosial dan Bencana. “Ramadhan datang mengatasnamakan pengganti Andi Arief,” katanya.

Tapi, kesempatan itu justru dimanfaatkan untuk menyampaikan pandangan provokatif yang memqancing emosi George Junus. Terhadap kejadian itu, Haris menyatakan bertanggungjawab penuh.

“Kami akan membentuk tim hukum beranggotakan 28 lawyer muda untuk membela pak George,” tandasnya. Juru bicara Rumah Perubahan Adhie Massardi meminta Polda bertindak profesional dalam kasus itu dengan tidak memaksakannya.

“Kami semua siap menjadi saksi. Saya yakin Polda lebih kredibel daripada bosnya yang ada di Mabes Polri,” katanya.

“Ramadhan itu ubur-ubur Cikeas yang sengaja dikirim untuk bikin gatel,” imbuh Adhie.

George Bantah Pemukulan

Di tengah-tengah acara pra-launching buku Membongkar Gurita Cikeas; Di Balik Skandal Bank Century di Doekoen Cafe, Pancoran, Jakarta, Selatan, kemarin (30/12), tiba-tiba terjadi keributan. George Junus Aditjondro (GJA) terlibat cek-cok dengan Pemimpin Redaksi harian Jurnal Nasional (Jurnas) yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan.

George sempat menamparkan buku ‘Gurita Cikeas’ yang terbungkus beberapa dokumen ke muka Ramadhan Pohan. Emosi George meluap lantaran Ramadhan terus menuding dosen doctor lulusan Cornel University itu berhalusinasi dengan menyebut harian Jurnal Nasional menerima aliran dana dari Bank Century. Sementara George menegaskan bahwa bukunya tidak menyebut Jurnas menerima dana dari Bank Century.

Saat peristiwa itu terjadi, mantan politisi PDIP yang kini berkiprah di Gerindra, Permadi, tengah memberi penilaian tentang isi buku Gurita Cikeas. Seperti biasa, Permadi selalu berapi-api setiap berbicara.

Hadir pula beberapa pembicara lain seperti pengajar Fisip UI Kastorius Sinaga dan Boni Hargens, Sekjen HMI Nazier Siregar, Ketua Pemuda Katolik N Situmorang, politisi partai Gerindra Permadi, Koordinator Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuty, dan beberapa aktivis gerakan antikorupsi lainnya.

Saat Permadi berapi-api berbicara, perhatian audiens yang hadir di ruangan yang tak seberapa luas itu justru tertuju ke cek-cok mulut antara George dan Ramdhan. Sementara di antara George dan Ramadhan, duduk pengamat politik Boni Hafrgens dan Kastorius Sinaga. Saat itu lah tangan kiri George yang memegang buku Gurita Cikeas dan beberapa dokumen menamparkannya ke muka Ramadhan Pohan. Jarak George dan Ramadhan yang terpisah oleh dua pembicara membuat ujung buku hanya menjangkau tipis muka Ramadhan Pohan.

Ujung kertas yang digenggap George, mengenai mata sebelah kanan Ramadhan Pohan. Sontak Ramadhan berdiri sambil berteriak kea rah George. “Kenapa memukul saya. Dia (George) memukul saya,” ujar Ramadhan. Haris Roesli sebagai pemandu acara sempat meminta Ramadhan duduk kembali. Namun, Ramadhan enggan menuruti permintaan moderator dan memilih meninggalkan ruangan.

Ramadhan meninggalkan ruangan dengan langkah cepat. Puluhan wartawan menguber dia untuk dimintai penjelasan. Namun dia malah mempercepat langkahnya, keluar dari kawasan ruko itu menuju jalan raya. Tiba di stasiun pompa bensin yang jaraknya puluhan meter dari kawasan ruko itu, barulah Ramadhan Pohan menghentikan langkahnya. Dia memberikan keterangan singkat kepada wartawan.

"Saya datang untuk menghargai demokrasi, menghargai perbedaan pendapat. Saya sampaikan keberatan saya kepada mereka, tapi tiba-tiba George memukul mata saya dengan buku," ujar Ramadhan dengan wajah tegang. Dalam acara itu, Ramadhan merupakan satu-satunya 'wakil' kubu Cikeas yang hadir. Haris Roesli, dari pihak panitia, sempat mengabarkan bahwa panitia sebenarnya menundang staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief. Aktifis 1998 yang juga menjadi Komisaris PT Pos itu sudah memberi konfirmasi untuk hadir. Hanya saja hingga acara kelar Andi Arief tak juga nongol.

Sebelumnya, Ramadhan Pohan saat diberi kesempatan bicara pada diskusi sebelum peluncuran buku mengawali mengaku sudah lama kenal dengan George, karena belasan tahun silam sama-sama terlibat aksi menentang rezim Orde Baru. Namun dalam kalimat-kalimat berikutnya, anggota DPR dari Fraksi Demokrat itu mulai menyerang George.

Ramadhan membantah keras isi buku 'Gurita Cikeas' yang antara lain menyebutkan harian Jurnal Nasional mendapat aliran dana dari Bank Century. Dengan lugas, George disebutnya lebih banyak berhalusinasi dalam menulis buku tersebut.

"Anda berhalusinasi seolah-olah ada dana talangan Century masuk ke Jurnas," cetus Ramadhan, yang juga mantan Pimpred Jurnas itu. Dia pun berkeluh, akibat isi buku yang seperti itu, anggota keluarganya bertanya apa benar dia terlibat ikut menikmati dana Century. Dalam selang waktu berikutnya, Ramadhan menyebutkan dengan tegas bahwa isi buku adalah bohong. Usai diskusi, George menilai, apa yang disampaikan 'kawan lamanya' itu merupakan bentuk provokasi. "Jangan-jangan ini sudah diskenariokan," ujarnya.

Mantan wartawan Jawa Pos itu mengaku tidak mengada-ada, lantaran kejadian itu bisa dilihat di rekaman. Selanjutnya, dia naik taksi, untuk melaporkan kejadian itu Polda Metro. Usai melapor ke Polda, Ramadhan melakukan visum di Rumah Sakit Aini, sebuah rumah sakit khusus mata di Jakarta. Kasus itu akhirnya ditangani Polres Jakarta Selatan.

Sementara George yang ditemui usai diskusi dan launching buku George mengaku tidak melakukan pemukulan terhadap politisi Partai Demokrat itu. Kepada wartawan yang mengerubutinya guna minta konfirmasi, George dengan tegas mengatakan buku yang dia pegang sama sekali tidak menyentuh wajah Ramadhan. "Tidak benar, saya tidak memukul dia. Bahkan buku yang saya pegang itu sama sekali tidak menyentuh wajah dia," cetus George.

Malahan, pria berbadan tambun yang kini mengajar di Universitas Sanata Dharma Jogjakarta itu justur menuding pengakuan Ramadhan sebagai bentuk fitnah yang dia alami. Dia pun mengaku, selama ini sudah banyak mendapatkan ancaman dan fitnah. (ara)

sumber : Batampos.co.id

Frans Seda Wafat

Belum selesai prosesi pemakaman Gusdur. Indonesia kembali kehilangan salah satu tokohnya. Adalah Franciscus Xaverius Seda, atau yang lebih dikenal dengan Frans Seda meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB di kediamannya Jl. Metro Kencana V Pondok Indah Jakarta.

Keterangan tentang meninggalnya Frans Seda, disampaikan oleh Alberto, kerabat dekat Frans Seda melalui televisi. Menurut Alberto, tak ada penyakit serius yang diderita oleh Frans. Penyakit jantung atau diabetes, tidak ada. Terakhir, kata Alberto, sehari lalu Frans Seda masih jalan-jalan seperti biasa. ''Pagi ini beliau tidak ada. Beliau meninggal dalam posisi tidur,'' kata Alberto.

Frans Seda lahir di Flores, Nusa Tenggara Timur, 4 Oktober 1926. Beliau meninggal pada usia 83 tahun. Beliau merupakan Menkeu di awal Orde Baru (1966-1968), ia juga pernah menjabat antara lain adalah Menteri Perkebunan dalam Kabinet Kerja IV (1963-1964) dan Menteri Perhubungan dan Pariwisata (1968-1973) dalam Kabinet Pembangunan I.

Gusdur Wafat

Innalillahi wa innalillahi raji'un. Di Penghujung Tahun 2009, tepatnya Rabu, 30 Desember 2009 Pukul 18.45 Wita. Indonesia telah kehilangan seorang Guru Bangsa, KH. Abdurrahman Wahid atau yang sering dikenal dengan Gusdur. Wafatnya Gusdur setalah 5 hari dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, yakni sejak Tanggal 24 Desember 2009, beliau jatuh sakit di Jombang Jawa Timur dan langsung di bawa ke Jakarta.

Gusdur merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia, tutup usia pada Umur 69 Tahun. Meninggalkan 1 orang Isteri dan 4 orang Anak.

Semoga semua amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan segala dosa beliau diampuni-Nya. Aamiin.

Daftar Penghargaan yang telah diterima oleh Walikota Banjarmasin (H.A. Yudhi Wahyuni) Tahun 2005 s/d Oktober 2009

1. SATYA LENCANA AKUTILA dari Jaksa Agung RI di Lapangan Murdjani Banjarbaru. Rabu, 29 April 2009 Diserahkan oleh Jaksa Agung RI Herdarman Supandji

2. WIDYAKRAMA, dari Presiden RI di Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), Bandung, Jawa Barat. Selasa, 26 Mei 2009 Diserahkan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

3. BEST EFFOR ADIPURA (Penghargaan Usaha Terbaik Meningkatkan Kebersihan) dari Menteri Lingkungan Hidup di Hotel Borobudur Jakarta. Jumat, 5 Juni 2009 diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Rahmad Witoelar

4. BAKTI KOPERASI DAN UKM TAHUN 2009 dari Presiden RI di Stadion Masya Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur. Selasa, 15 Juli 2009

5. PENERBITAN PERDA AKTE KELAHIRAN BEBAS BEA dari Presiden RI di Flores B Room, Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kamis 23 Juli 2009 Diserahkan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono

6. PENGANUGERAHAN TK NASIONAL PEDULI PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN GERAKAN TK/TP AL-QURAN BKPRMI Pusat Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) VII Tingkat nasional di Jakarta 4 Juli 2008 Diserahkan oleh Ibu Wakil Presiden RI Hj. Mufidah Jusuf Kalla

7. PENGHARGAAN CITRA PELAYANAN PRIMA TAHUN 2009 oleh Pemerintah Provinsi Kalsel di Mahligai Pancasila, Minggu 16 Agustus 2009 Diserahkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin

8. SATYALANCANA "WIRA KARYA" TAHUN 2009 oleh Presiden RI di Lapangan Kamboja Banjarmasin, Selasa 06 Oktober 2009 Diserahkan Oleh Mensesneg Hatta Radjasa

9. PIAGAM "MANGGALA BAKTI KARYA KESOS TK. NASIONAL TAHUN 2009 dari Ketua Umum Dewan Nasional Utk Kesos

10. ANUGERAH PEKERJAAN UMUM TAHUN 2009 (TERBAIK PERTAMA UNTUK KINERJA PEMERINTAH DAERAH Subbidang CIPTA KARYA (PENYELENGGARAAN PEMUKIMAN) KATEGORI KOTA BESAR) dari Kementrian PU Republik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Senin 30 Nopember 2009 Diserahkan oleh Mentri PU Ir. DJOKO KIRMANTO, Dipl. HE

11. PERPAMSI AWARD (PENGHARGAAN DARI PERSATUAN PERUSAHAAN AIR MINUM SE - INDONESIA TAHUN 2009) Kementrian PU Republik Indonesia di Kota Batam, Selasa 1 Desember 2009 Diserahkan Oleh Dirjen Cipta Karya

12. PIAGAM PENGHARGAAN SEBAGAI KOTA PIONIR (PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PEMUKIMAN) dari Kementrian PU Republik Indonesia di Istana Wakil Presiden RI Jakarta, Selasa 8 Desember 2009 Di Hadapan Wakil Presiden RI Prof. Dr. Boediono M.Ec

Rabu, 23 Desember 2009

Jembatan Penghubung di Tanah Abang Ambruk


Liputan6.com, Jakarta: Jembatan penghubung di sebelah sisi kanan Gedung Metro di pusat perbelanjaan Tanahabang, Jakarta Pusat, Rabu (23/12) roboh. Akibat kejadian ini, tiga pekerja bangunan terpaksa dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka parah.

Sementara itu, warga di sekitar lokasi kejadian kini tengah berupaya mengevakuasi beberapa pekerja yang kemungkinan masih tertimbun di reruntuhan. Satu pekerja berhasil dikeluarkan. Namun, sejauh ini belum diketahui secara persis kondisi korban.(IAN)

Selasa, 15 Desember 2009

Kalau Patung Obama Diturunkan, Indonesia Bisa Rugi


Jakarta - Gagasan penurunan patung Barack Obama dikecam Ketua Yayasan Friends of Obama, Ron Muller. Jika patung tersebut benar-benar diturunkan, justru dianggap akan rugi sendiri.

"Kalau patung ini dirusak, beritanya akan masuk ke seluruh dunia. Ini justru negatif untuk Indonesia," kata Ron Muller kepada detikcom, Senin (14/12/2009).

Muller menegaskan, sosok Obama yang dipatungkan itu bukanlah mewakili Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Tapi mewakili Barry, seorang anak kecil usia 9 tahun yang menghabiskan masa kecilnya untuk bermain, sekolah dan tinggal di Indonesia.

"Ini patung anak kecil. Bukan patung orang Indonesia, bukan Presiden AS. Ini patung anak kecil 9 tahun yang kemudian jadi presiden," imbuhnya.

Dia membantah patung Obama sarat akan muatan politis. Menurutnya, tak ada unsur politik atau pun agenda tersembunyi dalam pemasangan patung yang diselesaikan dalam waktu 3 bulan ini.

"Ini tidak ada muatan politiknya. Hanya untuk menginspirasi saja, tidak lebih dari itu," tegas Muller.

"Kalau ada usulan kok nggak pasang patung Ali Sadikin (mantan Gubernur DKI Jakarta), monggo silakan," pungkasnya.

sumber : Anwar Khumaini - detik.com

3 Pejabat Deptan Jadi Tersangka


Satuan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menetapkan 3 pejabat di Departemen Pertanian (Deptan). Ketiganya diduga terlibat atas kasus korupsi dalam pengadaan traktor yang diselenggarakan Deptan.

"Mereka sudah ditetapkan jadi tersangka," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Agus Sutisna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jaksel, Selasa (15/12/2009).

Ketiga pejabat Deptan itu yakni Drs HA selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Drs MH selaku Ketua Panitia Lelang (KPL) dan Drs KDP selaku Ketua Pemeriksa Barang. Selain itu, polisi juga menahan JI selaku Pelaksana Pengadaan Barang dan KP selaku Direktur Utama PT DPU.

Agus mengatakan, pada 2006 silam, Deptan menyelenggarakan lelang dalam pengadaan barang berupa traktor roda 2 dan traktor roda 4. Namun, pengadaan barang yang memakan anggaran APBN sebesar Rp 32,67 miliar itu tidak berjalan sesuai dengan ketentuan Kepres No 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. "Akibatnya negara dirugikan sebesar Rp 12,14 miliar," katanya.

Adapun modus operandi yang dilakukan para tersangka adalah dengan melakukan lelang tanpa proses verifikasi atas dokumen peserta lelang. Tersangka kemudian memenangkan PT DPU dalam lelang tersebut. Padahal, PT PDU sendiri tidak mempunyai kegiatan operasional.

Selain itu, dalam menentukan pemenang lelang, panitia lelang tidak mengacu pada HPS. Namun mengacu pada harga wajar. "Yang diduga telah di-mark up," jelas Agus.

Setelah dimenangkan, antara PPK dengan pihak perusahaan kemudian melakukan perjanjian kerja. Namun saat panitia pemeriksa barang melakukan pengecekan, mereka tidak memeriksa secara benar.

"Ditemukan hampir 90 persen traktor setelah diterima para petani banyak yang rusak atau tidak berfungsi," ujarnya.

Terungkapnya kasus ini sendiri bermula dari adanya laporan masyarakat pada 2007 silam. Dalam laporan yang bernopol LP/347/K/IV/2009 Unit II tanggal 4 April 2007, para tersangka dilaporkan atas dugaan tindak pidana korupsi.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi kemudian baru menetapkan kelimanya sebagai tersangka. Sejumlah saksi dari Deptan dan orang-orang terkait telah diperiksa. Tidak hanya itu, polisi juga mendatangkan saksi ahli dari Bappenas, BPPT dan BPKP. Polisi juga telah menyita barang bukti berupa uang sisa dana pengadaan sebesar Rp 1,06 miliar lebih dari tersangka JI.

sumber : detik.com

Senin, 14 Desember 2009

Sigid: Mas Kok Berantakan Begini? Hati-hati Lho!


Jakarta - Mengetahui Nasrudin Zulkarnaen tertembak, terdakwa Sigid Haryo Wibisono, langsung menghubungi Antasari Azhar yang saat itu masih sebagai Ketua KPK. Sigid pun mengaku panik karena peneror Antasari itu tewas.

"Yang saya baca, akhirnya meninggal orang yang meneror Pak Antasari. Saya telepon 'Mas, kok, menjadi berantakan begini? Hati-hati lho,'" kata Sigid dalam sidang dengan terdakwa Jerry Hermawan Lo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (15/12/2009).

Menurut Sigid, mantan Kapolres Jaksel Kombes Pol Wiliardi Wizar cuma dimintai bantuan Antasari untuk memonitor pergerakan Nasrudin. Antasari berpesan agar jangan sampai pekerjaan itu membuahkan tindak pidana.

"Tapi jadinya kayak di film," kata Sigid.

Dikatakan Sigid, saat berbicara di telepon itu, Antasari mengaku telah diberi tahu oleh seorang anggota DPR bahwa Nasrudin tertembak. Namun, Antasari tidak menjelaskan siapa anggota dewan tersebut.

Saat itu, imbuh Komisaris PT Pers Indonesia Merdeka (PIM) tersebut, Antasari memintanya untuk tenang.

"Pak Antasari sudah berkoordinasi dengan Kapolri, dan katanya tidak berkaitan," cetus Sigid.

(irw/nrl)

Sumber : Irwan Nugraha - detik.com

Pansus Angket Century Putar Rekaman Sri Mulyani Pekan Ini

Pansus Angket Century akan memutar rekaman kontroversial Sri Mulyani - Robert Tantular pekan ini. Benar atau tidak rekaman ini, menjadi tanggungjawab politisi Golkar Bambang Soesatyo.

"Minggu ini kita putar, karena Bambang minta cepat atur waktu," kata wakil ketua Pansus Angket Century Gayus Lumbuun saat dijumpai detikcom di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2009) malam.

Gayus sendiri menilai pemutaran rekaman tersebut menjadi semakin penting. Mengingat banyak kontroversial seputar rekaman yang akan digunakan Pansus sebagai salah satu bukti tersebut.

"Itu temuan ga ada masalah saya pikir. Kalaupun salah ya tetap kita pakai sebagai bukti," ujar Gayus.

Semakin cepat diputar, menurut Gayus, semakin baik. Mengingat dalam minggu ini pansus akan menerima Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pusat Penelusuran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Rabu dan Kamis kita terima BPK dan PPATK," tutupnya.

Dalam rapat Senin siang, Pansus menyepakati pemanggilan Menkeu Sri Mulyani dan mantan Gubernur BI Boediono. Pansus juga mulai mempersiapkan pemanggilan mantan Wapres Jusuf Kalla dan mantan Kabareskrim Susno Duadji.

sumber : detik.com

Minggu, 13 Desember 2009

Rekaman Sri Mulyani-'Robert' Versi Depkeu

Hasil pemutaran video dan rekaman rapat pra pengambilalihan Bank Century pada tanggal 20-21 November 2008 di Departemen Keuangan tidak terlihat Robert Tantular. Sangkaan yang disampaikan oleh anggota Pansus Bank Century Bambang Soesatyo tidak terbukti.

Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede mengatakan kronologis rapat tersebut yaitu dimulai pukul 00.15 WIB dan berakhir pukul 04.30 WIB dini hari.

Raden menjelaskan, penyebutan kata Robert oleh Sri Mulyani terjadi di akhir-akhir rapat terbuka yang waktu itu kurang lebih dihadiri oleh 30-35 orang yang berlangsung kurang lebih 4 jam, sebelum dilanjutkan dengan rapat tertutup pengambil keputusan.

Penyebutan kata Robert oleh Sri Mulyani, itu terkait menyambung pernyataan Dirut Bank Mandiri Agus Martowardjojo. Berikut ini kronologi rekaman di akhir-akhir rapat seperti dibeberkan dalam jumpa pers Sri Mulyani di Depkeu, Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (13/12/2009):

Marsilam Simanjuntak (Ketua UKP3R): Pasal 37 itu nggak mempersoalkan dampak sistemik, atau tidak dampak sistemik itu pokoknya ada kesulitan pembayaran, ada segala macam.

Siti Fadjrijah (Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Perbankan): Karena kita menyatakan itu sistemik bawalah ke KSSK.

Agus Martowardjojo: Tapi saya rasa ya, yang dananya besar ada special deal mungkin dia kuasai pemilik. Jadi kalau seandainya yang 2 M mau diselamatkan diselamatkan. Yang di atas 2 M dimasukin ke ruangan minta jumlah itu untuk ditanggung sama Robert Tantular. Nanti Robert Tantular pasti nyanyi bahwa nggak yang ini sebetulnya pemilik, ini sebetulnya pemilik nanti mungkin bisa diatasi, mungkin ya? Tapi betul-betul harus bisa keras dan proses hukumnya juga harus cepat gitu, karena pilihannya nggak banyak dan ..ee tetapi ada yang betul-betul gadis jujur kita berani bayarin juga dia gitu, karena dia memang nggak sengaja gitu.

Sri Mulyani (Menteri Keuangan): Ya udah rapat tertutup sekarang kita......ya Robert....

Marsilam Simanjuntak: Saya kira Ibu rapat tertutup saja, dengan catatan bahwa kesimpulan ini..apalagi pasalnya adalah keadaan krisis yang kita hadapi sekarang..... Nah inilah setiap problem bank yang terangkat....supaya siap-siap aja, saya kira itu. Kalau nggak gitu kita gak usah keluar dari....

Sri Mulyani: Sebenarnya rapat tertutup ada di kamar itu.

Marsilam Simanjuntak: Iya, kalau gitu kita nggak usah keluar ya, yang mau rapat tertutup yang pindah......hanya 4-5 orang kan, bisa nggak?

sumber : detik.com

Sri Mulyani: Mau Bukti Apa Lagi?

VIVAnews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan semua fakta situasi dan kondisi rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008.

Untuk menjawab tudingan anggota Panitia Angket Bank Century, Bambang Soesatyo, Ani [nama akrabnya] mengizinkan wartawan untuk tur ke ruang rapat KKSK yang kontroversial itu.

Sri Mulyani, dalam tur, menjelaskan posisi duduk sejumlah pejabat yang hadir dalam rapat tersebut. Dia bahkan meniruposisi duduknya saat memimpin rapat konsultasi.

"Disamping kiri saya duduk Pak Boediono, di kanan saya ada Pak Marsilam Simanjuntak, Mulia P Nasution, Raden Pardede, Anggito Abimanyu dan yang jauh itu duduk Agus Martowardojo," ujar Sri Mulyani sembari menunjuk kursi tempat duduk Agus Martowardojo yang jaraknya cukup jauh dari posisinya.

"Mau bukti apa lagi?," kata Sri Mulyani kepada wartawan yang tengah memotret dirinya.

Dari tinjauan VIVAnews, ruang rapat besar Menkeu terletak di lantai III Departemen Keuangan. Ruangan tersebut cukup besar karena ditengah ruangan terdapat meja rapat berukuran oval berwarna cokelat. Lebih dari 25 kursi melingkari meja oval tersebut.

Di bagian atas ruangan ruang tersebut tampak juga foto-foto sejumlah pejabat di lingkungan Depkeu.

Pada kesempatan terpisah, Sekretaris KSSK Raden Pardede mengaku Robert Tantular memang hadir pada saat Menkeu dan sejumlah pejabat menghadiri rapat konsultasi membahas Bank Century. Namun, Robert kala itu berada di ruang Mezanine atau salah satu ruangan di lantai dua gedung Depkeu.

"Robert hadir disini (Ruang Mezanine) bersama manajemen Bank Century. Kehadirannya untuk mengantisipasi langkah pengambilan keputusan oleh pemerintah," katanya.

Sabtu, 12 Desember 2009

Posko PKS kembali Berdiri Di Lokasi Bencana

Jakarta - Kebakaran di Tambora yang menyebabkan ratusan rumah hangus menyentuh hati warga sekitar dan partai politik (parpol). PDIP, PKS dan warga membuka posko bantuan bagi korban.

"Warga sekitar membuka posko sumbangan untuk menerima bantuan dari masyarakat," ujar Idris, staf perwakilan RT 08 Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (11/12/2009).

Menurut Idris, penyumbang di pokso yang dibuka mulai hari ini baru 8 orang. Sumbangan dari warga berupa indomie dan air mineral.

Pantauan detikcom, posko parpol yang berdiri hari ini yakni PDIP dan PKS. Ada juga posko bantuan dari PMI untuk dapur umum. Warga juga terlihat meratapi lokasi kebakaran dari dekat serta membersihkan puing-puing.

Idris menambahkan, kebakaran berasal dari salah satu rumah warga di RT 5. Kebakaran merembet ke RT 2 hingga RT 7 dengan jumlah KK 350 atau 1.958 jiwa. Korban dari warga tidak ada namun warga hanya tersisa puing-puing.
Tidak hanya masa kampanye, PKS terus berkiprah untuk masyarakat. Pekan ini, DPC PKS Tambora Jakarta Barat mendirikan posko bantuan menyusul kebakaran yang terjadi kemarin (10/12) di jembatan besi, Tambora, Jakarta Barat.

"Posko kami buka sejak semalam. Bantuan sudah masuk seperti Mie instan dan pakaian layak pakai", ujar Ujang Komarudin PJS DPC Tambora.

"Posko kami dijaga paling tidak dua orang dan dibuka 24 jam. kami juga menerima bantuan uang untuk disalurkan", tambahnya.

Posko bantuan rencananya akan dibuka hingga tanggal 20 Desember 2009. Di hari itu sekaligus sebagai puncak penyelenggaraan penyaluran bantuan.

Untuk program hariannya, posko memberi bantuan sarapan kepada korban dan makan malam. "makan siang sudah dicover sama PMI. Kami menangani yang belum tercover" jelas Ujang.

sumber : pk-sejahtera.org

Posisi Golkar di Pansus Angket Century Bukan Ancaman



Bandung - Perseteruan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Aburizal Bakrie dipastikan tidak akan mengganggu kinerja Pansus Angket Century dalam menyelesaikan kasus Bank Century. Anggota Tim 9 Chandra Tirta Wijaya menilai, ketegangan memperjelas posisi Golkar dalam menyelesaikan kasus, bukan menjadi ancaman.

"Nggak (Ganggu). Malah bagus, makin solid bagi Golkar dalam perseteruan ini. Yang tadinya Golkar kesana kemari sekarang jelas dia berpihak kepada kebenaran," kata Chandra seusai menghadiri undangan pertemuan dengan tokoh budaya Sunda, Di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Sabtu (12/12/2009).

"Jangan dikecilkan masalah ini (Century), yang tadinya dari bailout Century menjadi masalah seperti itu, yang normal-normal saja," sambungnya.

Di tempat sama, anggota DPR dari FPDIP Maruarar Sirait mengatakan, ketegangan yang terjadi antara Sri Mulyani dan Ical tidak akan menganggu kinerja timnya dalam penyelesaian kasus Century.

"Ini bukan masalah pribadi antara siapa pun. Kita tidak mau terjebak kepada persoalan itu. Rakyat sudah tidak membutuhkan persoalan pribadi," kata Ara, panggilan akrab Maruara Sirait.

"Bukan waktunya lagi kita menyalahkan dan menuduh pembunuhan karakter terhadap siapa pun. Tapi bagimana berpolitik yang substansif dan profesional serta santun," tandasnya.
(ahy/anw)

sumber : Andri Haryanto - detikNews

RS Omni Tak Ajukan Permintaan Maaf Resmi ke Prita


Jakarta - RS Omni Internasional mencabut gugatan perdata dan denda Rp 204 juta atas Prita Mulyasari. Tapi untuk minta maaf, pihak Omni tidak mengajukan secara resmi.

"Kami ingin win-win solution, kita membuka pintu damai. Ini masalah sensitif," kata kuasa hukum RS Omni Heribertus S Hatojo melalui telepon, Jumat (11/12/2009).

Saat ditanya apakah akan mengajukan secara resmi permintaan maaf, pihak RS Omni hanya memberikan jawaban membuka pintu damai dan akan saling memaafkan.

"Pokoknya kalau bertemu Ibu Prita kita akan menyodorkan tangan duluan," tambahnya.

Sebelumnya Depkes berinisiatif mendamaikan Prita dan RS Omni dengan mengajukan draf perdamaian. RS Omni sudah menyetujui draf damai tersebut. Namun kubu prita keberatan karena khawatir perdamaian masalah perdata itu justru bisa memberatkan hukuman dalam perkara pidana yang hingga kini masih disidangkan

Koin untuk Prita Terkumpul Enam Ton

Koin untuk Prita Terkumpul Enam Ton

Liputan6.com, Jakarta: Koin, koin, dan koin lagi. Berbagai elemen masyarakat, pelajar, guru, polisi, pegawai negeri sipil, wartawan, hingga pejabat di seluruh Indonesia terus mengumpulkan koin. Ini adalah "koin cinta" untuk Prita Mulyasari. Dukungan warga guna membantu ibu dua anak yang divonis harus membayar Rp 204 juta kepada Rumah Sakit Omni Internasional, Tangerang, Banten, itu terus mengalir.

Hingga Jumat (11/12), total koin yang telah terkumpul di Posko Peduli Prita di Komplek PWR, Jalan Margasatwa, Jatipadang, Pasarminggu, Jakarta Selatan, lebih dari Rp 151 juta. Uang tersebut dalam bentuk koin pecahan Rp 100, Rp 500, dan Rp 1.000. Jika ditimbang, beratnya mencapai hampir enam ton.

Besarnya dukungan terhadap Prita, menurut sosiolog Imam Prasodjo sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap sistem hukum yang tidak berpihak pada rakyat kecil [baca: Sudah Terkumpul Dua Ton Koin]. Selengkapnya simak video berikut.(BOG/ANS)

Pansus Temukan Rekaman Sri Mulyani dengan Robert Tantular


Pansus Temukan Rekaman Sri Mulyani dengan Robert Tantular

Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century menemukan rekaman pembicaraan antara Menkeu Sri Mulyani dengan pemegang saham Bank Century Robert Tantular.

"Kami menemukan fakta ada pembicaraan antara Menkeu Sri Mulyani dengan Robert Tantular dalam rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) tanggal 21 November 2008," kata anggota Pansus Bambang Susatyo dalam rapat Pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/12/2009).

Bambang menjelaskan isi pembicaraan itu Sri Mulyani menyatakan akan mengadakan rapat tertutup untuk memutus nasib Bank Century.

Berikut petikan isi rekaman pembicaraan yang ditirukan Bambang:

Sri: Robert kita akan rapat tertutup ya Robert.

Robert: Ya sudah OK. Tidak apa-apa rapat tertutup. Yang penting kan ada kesimpulan mengakhiri pasalnya keadaan krisis sekarang.

Rekaman Sri-Miranda

Bambang mengaku kalau dirinya memegang rekaman itu. Bahkan ada juga pembicaraan antara Sri Mulyani dengan Miranda Gultom.

"Sampai sekarang masih ditranskrip. Kalau diperbolehkan akan dibuka dalam rapat Pansus. Rekaman ini bukan rekaman sembunyi-sembunyi," jelasnya.

Hingga kini rekaman itu belum dibuka. Bambang meminta agar Miranda, Robert, dan Sri Mulyani dihadirkan dalam rapat Pansus.

"Miranda sepertinya memegang peranan penting dalam rapat KSSK penentuan bailout Century," imbuhnya.